Cara Mudah Membuat Laporan Keuangan

Baiklah, Anda pasti sudah membaca dua artikel sebelumnya, yaitu tentang Pengertian Akuntansi dan Persamaan Dasar Akuntansi. Biasanya, untuk memudahkan kita mencatat semua transaksi yang timbul, maka dibuatlah kode-kode untuk mengelompokkan dan membedakan transaksi-transaksi yang terjadi , sehingga pada akhir periode  tertentu, kita bisa dengan mudah menyusun Laporan Keuangan (Financial Statement). Dan persamaan dasar akuntansi adalah pegangan kita dalam menyusun Laporan Keuangan.

Macam-macam Laporan Keuangan yang biasanya disajikan di suatu perusahaan perseroan (PT) menurut PSAK No.1 Tahun 2002 adalah terdiri dari :

1. Laporan Laba-Rugi (Profit & Loss).

            Laporan Laba-Rugi adalah laporan yang didalamnya terdapat informasi mengenai pendapatan dan biaya yang terjadi selama satu periode tertentu dalam suatu perusahaan. Periode yang dimaksud bisa satu bulan, satu semester dan satu tahun. Perbedaan selisih nilai antara pendapatan dan biaya itulah yang disebut Laba-Rugi. Bila pendapatan lebih besar dari pada biaya, maka disebut Laba bersih, kalau kebalikannya maka disebut Rugi bersih. 

            Mengutip dari PSAK No. 23 tahun 2002 disebutkan bahwa Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, dan yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.

        Arus masuk bruto dari manfaat ekonomi adalah berupa penambahan Aktiva. Aktivitas normal perusahaan adalah aktivitas yang sering atau  biasa dilakukan oleh perusahaan. Pendapatan bisa berasal dari penjualan barang produksi, penjualan barang dagangan dan juga jasa. Tidak selalu pemasukan atau penambahan Aktiva dikelompokkan ke dalam pendapatan. Bila kita meminjam uang pada pihak ke III, maka penambahan Aktiva ini tidak bisa kita anggap pendapatan, karena di sisi lain tidak menambah Modal, tetapi menambah Hutang kita.

            Pengertian Biaya atau Beban di dalam SAK Tahun 2002 adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan pernurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal. Dan suatu transaksi bisa dianggap sebagai biaya apabila adanya penggunaan aktiva atau terjadinya kewajiban, penggunaan aktiva atau kewajiban tersebut mengakibatkan penurunan ekuitas. Contoh dari transaksi yang dianggap sebagai biaya/beban : biaya gaji karyawan, biaya pemakaian peralatan, biaya pemakaian listrik, biaya air dll.

Untuk perusahaan manufacture atau perusahaan yang memproduksi barang, di dalam Laporan Laba-Rugi ini terdapat juga laporan Harga Pokok Produksi dan laporan Harga Pokok Penjualan.

Dibawah ini adalah contoh Laporan Perhitungan Laba-Rugi yang diambil dari artikel Persamaan Dasar Akuntasi apabila Perusahaan Pengangkutan Yusuf adalah dalam bentuk perseroan (PT), maka pendapatan maupun biaya, tidak langsung mempengaruhi Modal tetapi masuk di pos Laba-Rugi Ditahan.

Laporan Perhitungan Laba-Rugi
PT. Pengangkutan Yusuf
Bulan Mei 2005
Pendapatan :
Pendapatan dari pengangkutan
Pendapatan dari sewa truk

Rp.  4,400,000
Rp.       -


Jumlah Pendapatan

Rp.  4,400,000



Biaya Usaha :

Gaji Karyawan
Biaya Bahan Bakar
Rp.  2,600,000
Rp.     400,000

Jumlah Biaya Usaha
Rp.  3,000,000



Laba Bersih :
Rp.  1,400,000

2. Laporan Neraca (Balance Sheet).

            Adalah laporan yang berisi dengan terperinci semua aktiva, kewajiban atau hutang perusahaan dan modal pemilik pada waktu tertentu. Laporan tersebut bisa dibuat bulanan, triwulan, semester atau laporan tahunan. Menurut SAK tahun 2002, aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan.

Sumber daya tersebut bisa berupa uang kas, atau benda (berwujud maupun tidak berwujud), seperti bangunan, peralatan, kendaraan, mesin, hak paten, hak cipta. Kewajiban adalah hutang perusahaan baik hutang usaha, hutang pada pihak III, maupun hutang yang lain. Modal pemilik  (perusahaan perseorangan), atau modal saham (perseroan) juga disebut Ekuitas. Modal saham terdiri dari setoran modal dan laba ditahan.

Dibawah ini adalah contoh Laporan Neraca yang diambil dari artikel Persamaan Dasar Akuntasi apabila Perusahaan Pengangkutan Yusuf adalah dalam bentuk perseroan (PT). Karena dalam bentuk perseroan, maka pengambilan prive pada transaksi No.6 kita anggap tidak pernah terjadi.

Laporan Neraca (Balance Sheet)
PT. Pengangkutan Yusuf
Per, 31 Mei 2005
AKTIVAPASSIVA
Aktiva Lancar : 
Kewajiban : 
  K a s
  Piutang Usaha
 
Rp.  89,000,000
Rp.    2,400,000

Hutang Usaha

 
Rp.    8,000,000


Jumlah Aktiva Lancar:Rp.  91,400,000Jumlah Kewajiban :Rp.    8,000,000
Aktiva Tetap :   
Ekuitas :
  Bangunan
  Kendaraan
  Peralatan Kantor
 
Rp.  60,000,000
Rp.200,000,000
Rp.    8,000,000

  Modal Saham
  Laba-Rugi Ditahan
  Laba-Rugi Periode Ini       
   
Rp.350,000,000
Rp.        -
Rp.    1,400,000

Jumlah Aktiva Tetap :Rp.268,000,000Modal Pemegang SahamRp.351,400,000


 
Total AktivaRp.359,400,000Total PassivaRp.359,400,000

3. Laporan Perubahan Modal (Ekuitas).

            Adalah laporan mengenai perubahan modal suatu perusahaan selama satu periode tertentu (bisa satu bulan, triwulan atau satu tahun). Dari laporan inilah kita bisa mengetahui apakah modal perusahaan tersebut mengalami kenaikan atau penurunan bila dibandingkan dengan periode sebelumnya. Penambahan nilai dari modal tersebut bisa dikarenakan perusahaan  memperoleh laba bersih, agio saham, atau penambahan penempatan modal. Bila nilai dari modal perusahaan tersebut mengalami penurunan, maka bisa dikarenakan perusahaan tersebut mengalami kerugian, disagio saham maupun pembagian deviden bagi pemilik modal saham.

Contoh Laporan Perubahan Modal :

Laporan Perubahan Ekuitas
PT. Kasim Brothers
Per, 31 Oktober 2010
Modal Saham Per, 30 September 2010
Penambahan Modal Saham
Agio Saham
Laba Ditahan  Per, 30 September 2010
Laba Bersih bulan ini
Pembagian Deviden
Penambahan Saldo Laba




Rp.  4,500,000
Rp.  2,500,000

Rp. 250,000,000
Rp.   50,000,000
Rp.     2,000,000
Rp.     7,500,000


Rp.     2,000,000
Modal Pemegang Saham Per 31 Oktober 2010
Rp. 311,500,000

4. Laporan Arus Kas (Cash Flow).

            Adalah laporan yang memuat informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas. Transaksi arus kas ini bisa berasal dari transaksi Operasional Perusahaan, transaksi Investasi Perusahaan, dan transaksi Pendanaan Perusahaan.

Contoh arus kas yang berasal dari transaksi Operasional Perusahaan :

  • Penerimaan piutang usaha dari customer.
  • Penerimaan kas dari penjualan barang jadi.
  • Penerimaan kas dari penjualan jasa.
  • Penerimaan bunga.
  • Pengeluaran kas untuk pembayaran rekening listrik, rekening PDAM.
  • Pengeluaran kas untuk pembayaran gaji karyawan.
  • dll.

Contoh arus kas yang berasal dari transaksi Investasi Perusahaan :

  • Penerimaan kas atas penjualan aktiva tetap.
  • Penerimaan kas atas untuk investasi dalam saham dan obligasi.
  • Pengeluaran kas untuk pembelian aktiva tetap.
  • Pengeluaran kas atas untuk investasi dalam saham dan obligasi.
  • dll.

Contoh arus kas yang berasal dari transaksi Pendanaan Perusahaan :

  • Penerimaan kas atas penjualan saham perusahaan.
  • Penerimaan kas atas penjualan obligasi perusahaan.
  • Penerimaan kas atas pinjaman pada pihak III.
  • Pengeluaran kas untuk pembelian kembali saham perusahaan.
  • Pengeluaran kas untuk pembayaran obligasi.
  • Pengeluaran kas untuk pembayaran pinjaman pada pihak III.
  • dll.

Contoh Laporan Arus Kas :

Laporan Arus Kas (Cash Flow)
PT. Kasim Brothers
Per, 31 Oktober 2010
Arus kas dari aktivitas operasional
Penerimaan dari pembayaran piutang usaha
Penerimaan dari penjualan jasa
Biaya gaji karyawan
Pembayaran pembelian bahan
Transaksi kas dari aktivitas operasional

Arus kas dari aktivitas investasi
Penerimaan kas dari penjualan mesin bekas
Pembelian sebuah kendaraan
Transaksi kas dari aktivitas investasi

Arus kas dari aktivitas pendanaan
Penerimaan kas dari pinjaman pd pihak III
Penambahan penempatan modal saham

Pembagian deviden pada pemegang saham    
 

 Transaksi kas dari aktivitas pendanaan 
Penambahan transaksi Arus Kas
   Saldo awal kas
   Saldo akhir kas

 

 Rp.  7,000,000
 
Rp.  2,500,000
(Rp.  1,600,000)
(Rp.  3,500,000)



 Rp.75,000,000
(Rp.80,000,000)



 Rp.30,000,000
 
Rp.50,000,000 
 
(Rp. 2,500,000)



 




 





 Rp.  4,400,000




(Rp.  5,000,000)








 Rp. 77,500,000
 Rp. 76,900,000
 Rp.   4,000,000
 Rp. 80,900,000

5. Keterangan pada laporan keuangan.

Keterangan pada laporan keuangan adalah berupa catatan-catatan kecil yang diberikan pada tiap-tiap account / pos yang ada pada laporan keuangan, sehingga dengan mudah para pengambil keputusan dapat memahaminya sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat untuk periode yang akan datang.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cara Mudah Membuat Laporan Keuangan"

Post a Comment