Kasus moral hazard laporan keuangan

Kasus moral hazard laporan keuangan ~ Morald hazard terhadap laporan keuangan adalah tindakan curang yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan untuk membuat laporan keuangan menjadi lebih “cantik” atau dengan kata lain tindakan memanipulasi keuangan. Di atas sudah dijelaskan bahwa laporan keuangan harus menggambarkan kondisi keuangan perusahaan yang sebenarnya, tidak boleh kurang dan tidak boleh lebih. Laporan keuangan harus jujur dan tidak memihak. Namun, pada kenyataannya, banyak laporan keuangan dibuat untuk kepentingan pihak-pihak tertentu. Misalnya, agar tampak “cantik” di mata investor, laporan keuangan dibuat sedemikian rupa sehingga beban yang seharusnya berjumlah besar dicatat kecil dan pendapatan yang seharusnya biasa-biasa saja diubah menjadi besar. Akibatnya, laba perusahaan tersebut pun menjadi besar.
Kasus moral hazard laporan keuangan
Manipulasi laporan keuangan ini bisa berakibat sangat fatal dan membahayakan nyawa semua pihak yang berkepentingan, seperti akibat-akibat fatal berikut.
  1. Investor salah dalam mengambil putusan. Karena nilai perusahaan dianggap naik, tercermin dari saham yang meningkat, investor memutuskan untuk menambah jumlah saham terhadap perusahaan tersebut. Padahal, kenaikan saham perusahaan tersebut bukan karena nilai perusahaan yang naik, tapi karena ada manipulasi sehingga seolah-olah perusahaan memiliki nilai yang bagus. Enron dan Worldcom adalah dua perusahaan raksasa Amerika yang tumbang karena kasus manipulasi laporan keuangan. Dalam hal ini, investor adalah pihak yang sangat dirugikan.
  2. Adanya kesalahan penilaian (manajemen perusahaan dianggap berprestasi). Untuk membuat performance manajemen perusahaan menjadi bagus, manipulasi keuangan kadang dilakukan. Bila manajemen perusahaan berprestasi, tentu akan berpengaruh pada bonus tahunan. Kenyataannya, manajemen perusahaan tidak berbuat apa-apa dan hanya mengutak-atik laporan keuangan agar terlihat lebih menawan. 
  3. Pemerintah salah berasumsi. Salah satu kewajiban perusahaan adalah membayar pajak. Ada kalanya perusahaan mengecilkan laba untuk mengelabui pihak perpajakan. Bila laba perusahaan kecil, otomatis pajak pun akan kecil. 
  4. Kreditor salah dalam memberikan kredit. Hampir sama dengan investor, tentu wajar bila kreditor hanya mau membiayai perusahaan atau organisasi yang memiliki kemampuan baik dalam membayar utang. Dasar penentuan bagi kreditor untuk memutuskan akan memberi pinjaman atau tidak kepada perusahaan adalah laporan keuangan. Manipulasi laporan keuangan bisa membuat kreditor melakukan kesalahan dalam memberikan kredit. Hal inilah yang juga terjadi pada beberapa perusahaan raksasa Amerika yang tumbang seketika karena persoalan kredit macet. Semua itu berawal dari manipulasi laporan keuangan.
Kejujuran dalam membuat laporan keuangan memang sangat penting. Selanjutnya, apa standar yang dipakai dalam membuat laporan keuangan?

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kasus moral hazard laporan keuangan"

Post a Comment