Laporan Keuangan Berdasarkan Skala Perusahaan

Laporan Keuangan Berdasarkan Skala Perusahaan ~ Bagaimana dengan proses pembuatan laporan keuangan untuk perusahaan perseorangan, firma, CV, perseroan terbatas, koperasi, dan perusahaan nirlaba? Sebenarnya, dari awal sudah diuraikan proses membuat laporan keuangan untuk perusahaan-perusahaan tersebut, kecuali untuk koperasi dan nirlaba. Bila sebelumnya yang diuraikan adalah jenis-jenis laporan keuangan untuk perusahaan yang dibedakan atas barang yang diproduksi/dijual (jasa, dagang, dan manufaktur), kali ini akan diuraikan cara membuat laporan keuangan untuk perusahaan yang dibedakan atas struktur modal yang dimiliki (perseorangan, firma, CV, perseroan terbatas, dan koperasi) serta perusahaan yang tidak mengharapkan imbalan laba (yayasan). Pembahasan sebelumnya sangat erat kaitannya dengan pembahasan kali ini. 
Laporan Keuangan Berdasarkan Skala Perusahaan

Laporan Keuangan Berdasarkan Skala Perusahaan

A. Laporan Keuangan untuk Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang dimiliki oleh satu orang. Modelnya bisa berupa perusahaan jasa, dagang, dan manufaktur.
Berikut adalah contohnya.
  • Jasa: memiliki salon, warnet (waning internet), dan tempat fotokopi
  • Dagang: menjadi reseller jilbab, pakaian, obat pelangsing, dan berjualan buku
  • Manufaktur: membuka usaha kerajinan dari bahan bekas, Hanel, dan usaha souvenir
Semua perusahaan yang hanya dimiliki oleh satu orang, modalnya bisa berasal dari pinjaman atau sendiri. Sementara, laporan keuangannya sama seperti pembahasan sebelumnya (coba perhatikan lagi). Yang membedakannya adalah nama perusahaan di laporan keuangan, modal, dan jenis-jenis akun (biasanya masih sederhana).
Prosedur pembuatan laporan keuangannya seperti biasa (jasa, dagang, atau manufaktur).

B. Firma
Firma adalah perusahaan milik dua atau tiga orang yang juga sebagai pemilik modal. Jenis usaha firma bergerak di bidang jasa dan dagang. Proses pembuatan laporan keuangannya tinggal disesuaikan dengan bidang yang digeluti perusahaan, di bidang jasa, dagang, atau manufaktur.

C. CV/Persekutuan Komanditer
CV atau persekutuan komanditer adalah perusahaan yang modalnya berasal dari anggota yang jumlahnya lebih dari dua orang. Jenis-jenis anggota dibagi menjadi dua, yaitu anggota aktif dan pasif. Bidang yang digeluti perusahaan juga ada tiga, yaitu jasa, dagang, dan manufaktur. Dengan demikian, laporan keuangannya tinggal disesuaikan dengan jenis usaha yang digeluti.
 
Catatan:
  • Dari perusahaan perseorangan hingga CV, skala perusahaannya bisa dikatakan kecil-menengah.
  • Struktur modal CV masih sederhana sehingga dalam laporan keuangan disebut dengan "Laporan Perubahan Modal".
  • Akun modal biasanya diberi keterangan nama, misalnya Modal Tono (bila perusahaan perseorangan) atau Modal Yani dan Modal Risa (bila bukan perusahaan perseorangan).
  • Ada prive atau pengambilan untuk kepentingan pemilik perusahaan.
  • Bila perusahaan masih sangat sederhana, pembuatan laporan keuangan bisa dilakukan dengan cara manual (tidak perlu software akuntansi).
D. Perseroan Terbatas
Perseroan terbatas atau lebih dikenal dengan nama PT adalah perusahaan yang modalnya terdiri atas saham-saham. Jenis usaha dari perseroan terbatas ini juga bisa berbentuk jasa (bank atau lembaga keuangan sejenis), dagang (perusahaan retail misalnya), dan manufaktur (pabrik-pabrik besar yang mengolah beragam produk).
Berikut adalah beberapa hal yang hams kita perhatikan terkait dengan laporan keuangan.
  1. Skala perusahaan besar dan standar akuntansi yang diberlakukan tidak sama dengan perusahaan kecil sejenis UKM.
  2. Perusahaan pasti memiliki software sendiri (setiap perusahaan berbeda-beda) untuk membantu kegiatan akuntansi.
  3. Laporan Perubahan Modal diganti menjadi Laporan Laba Ditahan.
  4. Modal disebut "modal saham".
  5. Ada unsur dividen dalam laporan keuangan.
Untuk lebih jelasnya, ada baiknya mengulang kembali proses pembuatan laporan keuangan untuk perusahaan jasa, dagang, dan manufaktur. 

E. Koperasi
Koperasi memang bertujuan untuk mencari laba, tapi prioritas utama adalah kesejahteraan anggota. Dengan demikian, jika labanya tidak begitu besar tapi anggota sejahtera, sudah menjadi tolak ukur keberhasilan.
Laporan Perhitungan Hasil Usaha (PHU)
Terdapat kolom anggota dan bukan anggota.
-    Anggota, bila hasil penjualan dari anggota
-    Bukan anggota, bila hasil penjualan dari nonanggota
-    Harga Pokok Penjualan ada bila koperasi bergerak di bidang jasa.
-    Laba Bruto adalah hasil pengurangan penjualan bersih dengan HPP.
-    Beban usaha adalah semua biaya yang dikeluarkan oleh koperasi untuk menghasilkan pendapatan.
-    SHU (Sisa Hasil Usaha) disebut juga laba, tapi istilah dalam koperasi adalah SHU.

Neraca
Laporan Aru Kas
Laporan arus kas pada koperasi lebih sederhana dibandingkan laporan arus kas pada perusahaan-perusahaan sebelumnya. Isinya hanya laporan penerimaan uang dan pengeluaran uang selama periode tertentu. Bandingkan laporan arus kas tersebut dengan laporan arus kas perusahaan lainnya. Arus kas koperasi memang sangat sederhana, hanya berisi arus kas masuk dan arus kas ke luar.

Laporan Promosi Ekonomi Anggota
Karena tujuan koperasi adalah untuk kesejahteraan anggota, pada akhir periode ada laporan promosi ekonomi anggota. Isi dari laporan tersebut adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota koperasi selama kurun waktu tertentu. Ada tiga hal yang menj adi tolak ukur manfaat pada laporan promosi ekonomi anggota, yaitu manfaat: pembelian barang/pengadaan barang, simpan pinjam pada koperasi, dan SHU.

F. Yayasan/Organisasi Nirlaba
Yayasan adalah perusahaan yang memang tidak berharap laba sama sekali. Yayasan atau organisasi nirlaba hams membuat laporan keuangan secara berkala. Beberapa tujuan pembuatan laporan keuangan pada yayasan atau organisasi adalah sebagai berikut.
  • Sebagai bentuk pertanggungjawaban bagian keuangan kepada semua anggota yang berkaitan Karena sifatnya bukan untuk mencari untung, laporan keuangan yang dibuat pun tidak memuat akun bernama "Laba" atau "SHU". Namun, bila ada kelebihan, disebut surplus. Bila ada kekurangan disebut defisit.
  • Untuk mencari tambahan dana kepada donatur bila diperlukan
  • Tujuan lain yang serupa
Laporan keuangan untuk yayasan atau organisasi berbentuk sangat sederhana bila dibandingkan dengan laporan keuangan pada perusahaan. Bentuknya hampir sama dengan koperasi, tapi lebih sederhana lagi. Laporan keuangan pada yayasan atau organisasi sebenarnya hanya untuk mengetahui jumlah, sumber kas, asal kas (dari siapa), serta kas yang keluar dan untuk apa saja.
 
Laporan keuangan tersebut adalah format laporan keuangan untuk yayasan atau organisasi yang masih sangat sederhana. Adapun untuk organisasi yang sifatnya besar, berikut ini adalah contoh format laporan keuangannya.
  1. Laporan Posisi Keuangan atau Neraca
  2. Laporan Aktivitas atau Laporan Laba Rugi (pada perusahaan komersil)
Model laporan keuangannya sama dengan laporan kas masuk dan keluar pada yayasan atau organisasi yang masih sederhana (contoh sebelumnya). Laporan keuangan pada yayasan disesuaikan dengan kebutuhan. Bila yayasan atau organisasi berskala kecil, mungkin laporan keuangan yang dimiliki hanya satu asalkan kas masuk dan keluar terlapor. Namun, semakin kompleks yayasan atau organisasi, laporannya bisa lebih dari satu apalagi bila yayasan atau organisasi tersebut memiliki aset dan kewajiban yang terkait dengan kegiatan operasional sehari-hari.

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Laporan Keuangan Berdasarkan Skala Perusahaan"